Abis baca blog punya alodita, dan dibeberapa blog
yang direfensikan sama alodita juga makes me realize, betapa mudahnya orang
untuk mengkomentari/bertanya/menghakimi orang lain tanpa memikirkan efeknya
buat orang itu.
Gw sendiri sadar sengaja atau tidak sengaja sering banget
melakukan hal itu atau terjebak dalam situasi/percakapan kaya itu.
Menurut gw yang paling sering orang komentari itu fisik, bener
ga?.... gw sebagai objek gendut (iye yang kaya gw aje bs jd objek penderita),
udah jadi bahan sehari2 kali ya di panggil ndut, bohay, boty, pant*t dll... malah
sekarang jd my nick name. Soal betis gw yang kaya double talas bogor, iye 1
talas bogor masih kalah sama betis gw. Perut buncit, pernah salah 1 sahabat gw
bilang, lo kaya orang hamil ga lahir2 ya na?..... ^$# (and im still calling her
as bf), soal anak k2 yang ga muncul2... uban yang banyak dan lain
sebagainya....
Ga kow, gw disini bukan sebagai orang yang ga suka dikritik,
i apreciate other critics, tapi kritik kan juga ada etikanya. Kita aja ga boleh
mengkritik/mejatuhkan orang di depan meeting.
Pernah ga lo sadari, ketika kita bilang seseorang gendut
padahal orang itu lagi mati2an diet sampe sakit2an, atau badannya ga kenceng
karena orang itu ga punya waktu olah raga karena harus urus anak dan keluarga,
atau betis besar karena harus jalan kaki dan atau berdiri di angkutan umum
berjam2, atau ketika lo tanya kapan lo punya anak padahal orang itu sudah
berusaha mati2an tapi karena Tuhan belum mengizinkan maka belum datang anugerah
itu....
Siapa sih yang ga pengen punya body langsing, kaya, enteng
jodoh, gampang punya anak dll. But hey every one has they own struggle. Jadi ini
self reminder to all of us untuk selalu memikirkan efek apa yang kita ucapkan kepada
orang lain dan selalu – selalu berfikir positif. Apa susahnya sih kalo ketemu
orang nanya, hi apa kabar? Sehat? Lo dimana? ..... bukan hi apa kabar? Gendutan
ya lo skrg? .....
Stop bullying .....
Pic source |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar