Jadi akhir agustus yang
lalu gw berkesempatan mengunjungi aceh, dan sembari nunggu pesawat siang gw
sempetin berkunjung ke Museum Tsunami Aceh.
Museum ini di rancang
oleh M Ridwan Kamil si arsitek terkenal dan walikota bandung sekarang itu. Museum ini dibangun dengan tujuan
sebagai memorial dari bencana besar yang melanda Aceh pada 26
Desember 2004 silam yang menelan korban jiwa dalam jumlah yang cukup besar
kalo ga salah mencapai kurang lebih 240.000 jiwa.
Masuknya free, sebelum masuk silahkan taruh tas dan barang2 di tempat
penitipan barang (jangan lupa kasih infaq seikhlasnya ya sewaktu ambil tas). Bangunannya minimalis dan
keren. Museum ini sendiri terdiri dari
4 tingkat dengan hiasan dekorasi bernuansa islam
Masuk bangunan langsung
disambut oleh Space of Fear
(Lorong Tsunami), ada Air mengalir di kedua sisi dinding museum, suara gemuruh air, gelap, seolah-olah kita berada di suasana waktu tsunami. Rada ngeri juga
soalnya ada suara air yang mengalir trs suara azan.
Kemudian kita masuk ke
Space of Memory (Ruang Kenangan) ada sekitar 40 monitor yang tampilin gambar
dan foto para korban tsunami.
Ruang kenangan |
Lalu kita ke Space of
Sorrow (Ruang Sumur Doa), yang di ibaratin sebagai kuburan massal tsunami,
di dindingnya banyak tulisan nama2 org yang menjadi korban dan di atas nya
terdapat tulisah ALLAH yang melambangkan bahwa setiap manusia pasti akan kembali
kepada Allah (penciptanya), cakeppp ya filosofinya.
Trs Space of Confuse
(Lorong Cerobong) (ga ada photo disini)
Space of Hope
(Jembatan Harapan), di atas jembatan ada 54 bendera dari 54 negara yang ikut
membantu Aceh pasca tsunami.
Jembatan Harapan |
Naik ke lantai dua kita masuk ke ke ruang-ruang multimedia
seperti ruang audio dan ruang 4 dimensi, ruang pamer tsunami (tsunami
exhibition room), ruang pre-tsunami, while stunami, dan post-tsunami.
lantai 3 Museum Tsunami Aceh, terdapat beberapa fasilitas
seperti ruang geologi yang berisi informasi mengenai kebencanaan, bagaimana
gempa dan tsunami terjadi, ada penjelasan dari beberapa display dan alat
simulasi saying pas kesana beberapa alat simulasi sedang/tdk berfungsi lagi. Selain
ruang geologi di lantai 3 ini ada perpustakaan, musalla, dan souvenir.
Di lantai atas gedung
Museum Tsunami Aceh adalah escape
building atau penyelamatan diri ketika tsunami terjadi lagi di masa yang
akan datang. Pas kita kesana sih ditutup katanya dari lantai atas ini , hampir
keseluruhan daerah kota Banda Aceh dapat terlihat.
Oh iya yg gw suka
banget dari museum ini adalah alur yang teratur banget, tata letak setiap
ruangan dibuat sedinamis, terarah jadi pas udah sampe lantai 3 kita ga usah
pusing2 cari tempat keluar dan toilet. view jembatan dari pintu keluar juga enak banget diliat.
In the end, museum tsunami aceh salah 1 yg harus kalian
kunjungi kalo berkunjung ke aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar